Kota Makassar, memang memiliki sederet makanan khas yang bisa dicicipi, salah satunya adalah sop konro. Sop konro adalah hidangan wajib bagi masyarakat di kota Makassar.
Sop konro adalah masakan berkuah dengan bahan dasar tulang iga berbalut daging dan berbumbu rempah-rempah. Biasanya disajikan dengan nasi putih. Warna kuah hitam kecoklatan dari buah kluwek yang berwarna hitam dan beraroma khas.
Rasa dari kuah sop ini berasal dari bumbu yang dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti ketumbar, kluwek, sedikit pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salambagi, membuat rasa sup semakin tajam.
Memasak sop konro terbilang praktis dan mudah. Bumbu yang digunakan pun tak sulit didapat. Bahannya hanya tulang iga berbalutkan daging yang empuk, membuat sop ini semakin menggoda untuk disantap. Walaupun terbilang praktis dan mudah, tetapi proses memasak sop ini sangat detail. Karena jika memasak tulang iga tidak pas, maka dagingnya akan terasa keras.
Arti dari konro sendiri adalah sapi, namun isi sop tersebut bukan hanya daging sapi melainkan tulang iga yang berbalut daging. Baik bakar atau rebus, sop ini tetap enak disantap. Hanya berbeda cara penyajiannya saja. Tergantung selera dari para penikmat kuliner. Konro bakar tetap berkuah, tapi iga sapi berbalut daging ini dibakar dan kuah disajikan secara terpisah. Mau bakar atau rebus, tergantung selera dari para penikmat kuliner.
Masyarakat Makassar menjelang hari-hari besar, akan melakukan ritual potong kerbau dan mengambil bagian tulangnya dan dibuat pallu konro atau pallu buku (tulang). Kuah pallu konro ini dibuat dengan kacang merah atau campe’ yang dimasak hingga lunak, dihaluskan, dan dicampurkan dalam air kuah. Akan tetapi, populasi kerbau menurun dan menyebabkan harganya menjadi lebih mahal. Baru pada tahun 90-an masyarakat setempat mengganti bahan utama sop konro dengan menggunakan daging dan iga sapi yang lebih terjangkau.
Sop Konro Kuliner Kota Makassar
