Berapa Banyak Meteorit akan Menabrak Bumi Setiap Tahun?

Setiap tahun tanpa kita sadari ada jutaan batu demi luar angkasa yang mengarah ke planet kita.
Ada yang terbakar akan atmosfer Bumi, namun ada pula yang terus puingnya bersarang lagi mendarat akan Bumi.
Sebagian adi batu yang jatuh ke Bumi biasanya berukuran sangat padi selanjutnya relatif jarang, karena sudah terbakar dekat atmosfer Bumi.
Bandingkan saja beserta kondisi Bulan yang tak menyandang atmosfer lagi terkena dampak tumbukan dari berbagai ukuran batu luar angkasa.
Mulai melalui seukuran 5,5 kali mobil santak batu luar angkasa dan 33.000 tumbukan batu luar angkasa seukuran bola pingpong setiap tahun.
Batuan mengenai luar angkasa yang kalakian mendarat akan Bumi itu kita kenal jadi meteorit.
Dikutip mengenai Live Science, Minggu (28/8/2022) meteorit berasal mengenai meteorid. Menurut American Meteor Society ukurannya berkisar mengenai batu-batu agam berukuran sekitar 1 meter hingga mikrometeorid seukuran butiran debu.
Meteorid umumnya merupakan pecahan asteorid atau komet. Namun, beberapa mungkin juga merupakan puing-puing yang berasal ketimbang planet atau satelit.
Lalu saat meteorid menembus atmosfer Bumi, mereka terbakar karena gesekan udara dan menghasilkan garis-garis cahaya di langit yang langsung kita sebut bak meteor.
Sementara bila meteorid ini jatuh ke tanah, baru akan disebut sebagai meteorit.
Lalu seadilnya berapa deras batu-batu luar angkasa bahwa senyampangt lewat mencapai daratan planet ini?
Untuk memperkirakan berapa berlimpah meteorit nan berhasil menghantam Bumi setiap tahun, Gonzalo Tancredi, astronom dekat University of the Republic dekat Montevideo, Uruguay menganalisis data melalui Meteoritical Society.
Dari data itu, ia menemukan dari 2007 tenggat 2018, ada 95 laporan meterorit bahwa jatuh ke Bumi atau rata-rata sekitar 7,9 laporan per tahun.
Tapi baginya, atas cukup sulit mengetahui lewat pasti berapa penuh meteorit yang jatuh ke laut menyertai tenggelam dekat dasar samudra tanpa terdeteksi.
Sementara akan meteorit adapun jatuh di daratan, secara keseluruhan ia memperkirakan jumlahnya lebih berlimpah daripada data adapun didapat.
Tancredi menghitung, bahwa jumlah meteorit yang jatuh ke daratan sepadan dengan jumlah meteorit yang dikabarkan di daerah perkotaan dibagi dengan persentase daratan Bumi yang terkap dengan pemukiman.
Sesampai-sampai secara keseluruhan, ia memperkirakan mungkin ada sekitar 6100 meteorit jatuh per tahun di Bumi beserta sekitar 1800-nya di atas daratan.
Lebih lanjut, Tancredi pula mencatat batuan luar angkasa berukuran sekitar 10 meter mebersetujui atmosfer Bumi setiap enam sampai 10 tahun.
Sedangkan dampak kosmik besar ketimbang meterorit atas lebar sekitar 1km, diperkirakan terjadi setiap 300.000 tenggat 500.000 tahun.
Lalu tumbukan sebagai yang mengakhiri zaman dinosaurus mungkin terjadi sekali dalam 100 juta hingga 200 juta tahun.